manis

kita duduk, duduk lalu menunjuk

menunjuk pada sepotong senja

senja itu waktu

waktu yang menyimpan begitu banyak peristiwa.

peristiwa yang memiliki begitu banyak pelaku di dalamnya.

namun aku memilih untuk hanya mengingat senja kita.

saat kita saling menggenggam tangan dalam diam,

seolah hanya ada aku, kamu dan senja.

Lalu yang lain seperti hanya jadi penonton dalam senja nya kita.

15 thoughts on “manis

  1. owh ini puisi untuk seseorang yang diminum 3 x sehari eh salah dinget 3 x sehari

    — hehehhehehehehe.. harrrii.. kan tepat sesuai anjuran dokter. 3x seharri
    πŸ˜€ —

  2. sepotong senja untuk selamanya

    — semoga, sepotong itu bisa membentuk gambaran secara keseluruhan
    πŸ™‚ —

  3. is, jujur ini aku bgt
    beautiful is. fotonya. puisinya
    seolah senyawa

    — senyawa apa mbak mey? *kek istilah kimia
    hahahahha. komen merusak suasana
    πŸ˜€ —

  4. Dan bila senja menghilang, malampun datang
    sayang, hanya sunyi sepi yang aku rasakan
    malam pun kembali diam membisu
    membiarkan aku sendiri merindu

    ( punten Mbak Ais, kalo lanjutan puisi ini nda nyambung babar blas! heheh )

    — abiiii… aku seneng bangeet puisi nya disambungin.
    aku sukaaaaa kok
    πŸ™‚ —

  5. iye bentar lagi gue balik, ntar nongkrongin senja jg deh.. *hikayat kagak blh balik malem sepanjang dirumah*

    — hahahahhaha. dan yang begajulan pun takluk pada peraturan rumah orangtua
    πŸ˜€ —

  6. karena ada kamu’y makanya judul puisinya jadi “Manis” yaahh?? >_Sahabat

    Dengan nama : Drama Island

    Jika sobat bersedia silahkan mampir ke blog saya . . . semoga sobat mau bertukar link dengan saya

    terimakasih sebelumnya πŸ˜‰

    — terimakasssih
    πŸ˜€ —

  7. Saya jadi penonton …

    Jongkok
    Menyaksiken …
    dengan saksama …
    sambil cengar-cengir
    πŸ™‚

    salam saya

    — hehehehehehhehehe.. tenang oom, gratis kok
    πŸ˜€ —

Leave a comment