ku tahu cinta ini terlarang
walau rasa ini tak sanggup ku pungkiri
ku harap kau mampu mengerti
apa jadinya dunia
kalau mereka tahu tentang kita
malam minggu, habis ketemu sama Ne. iyah.. Ne si gadis ayu yang punya blog selaksa kata. ini kopdar kedua kami. ini penyakit saya nih; kalok udah lebih dari sekali ketemu (seperti dilaporkan di sini; saya pertama kali ketemu Ne beberapa bulan yang lalu), rasanya jadi gak kopdar. rasanya jadi kek dolan sama temen lama aja.
entah kenapa…setiap habis ketemu sama temen yang kita kenal dari dunia blog, mesti deh bawaannya jadi kangen sama blog sendiri. pengen cepet pulang dan menumpahkan rasa. di kepala berkejaran ide-ide yang dari kemaren sempat menguap entah ke mana.
is ini judulnya cinta terlarang, lagu pengantarnya juga cinta terlarang, kok nulisnya tentang Ne? jangan-jangan…HOI BUKAN HOI!!
ini cuma intermezzo, bukan prolog (salah sendiri, nulis intermezzo di depan). postingan sesungguhnya akan saya tuliskan setelah tanda-tanda bintang berikut ini
***
cinta terlarang. Pernahkah kawan-kawan terjebak cinta terlarang? saya (sepertinya) pernah. gak, bukan sekarang kok. sekarang saya lagi gak menikmati cinta terlarang, maupun cinta terpuji. lagi menikmati cinta sendiri aja *eaaaa ituh mah judul lagu kalik..
gak tahu..tiba-tiba pas lagi bengong di kamar, playlist saya mainin lagunya OST Arisan The Movie: Cinta Terlarang, lagu yang ada di dua filmnya (as we know, Arisan kan sekarang ada dua tuh dan keknya saya pernah ngebahas tuh pilem di postingan saya yang ini).
liriknya kan depannya begini:
cinta bisa datang kapan saja
biasanya dia hadir tiba-tiba
lalu semua berubah
hati ini menjadi resah
kalok di film itu, cinta terlarang yang digambarkan yah cinta antara si Sakti sama si Nino. You know… hubungan sesama jenis gitu. Tapi saya gak mau ngebahas yah bok soal cinta terlarang yang kek begitu, semua orang pasti punya pandangan masing-masing soal itu. Cuman kadang cukup disayangkan saja: bersaing dengan sesama wanita saja sudah cukup kompetitif yah, ditambah saingan pria juga rasanya membuat pasaran semakin sengit (hahahahaha!).
Terus…terus…terus… cinta terlarang macam apa? cinta terlarang yang banyak beredar di depan mata saya. Kadang saya mau menepikan itu semua, segala macam cerita yang hadir di depan muka saya, tapi kemudian ada semacam suara yang bilang: “cinta kan gak pernah salah”
hell yeah. Cinta tak pernah salah, tetapi waktunya yang salah.
Pernah denger soal pasangan suami-istri yang berpisah karena salah satu di antara mereka ‘berpaling’? Selama dua minggu terakhir, cerita itu lagi berdengung di telinga saya berkali-kali. untuk beberapa pasangan yang berbeda. boleh jadi, ini menjadi salah satu ketakutan terbesar saya untuk melangkah ke jenjang berikutnya dengan *uhuk* seseorang. Saya takut, takut setengah mati kalau besok pasangan saya (atau bahkan saya?!?) tidak menjaga komitmen suci pernikahan.
Cerita-cerita yang saya dengar ini bukan hanya dari cerita novel atau film atau fiksi lainnya. ini cerita nyata senyata kenyataan: berat badan saya naek empat kilo.
Si anu kepincut wanita lain yang dikenalnya lewat facebook, si itu meninggalkan istrinya karena istrinya tergila-gila dengan facebook, si ono nikah siri dengan wanita muda dari istri-nya.
Salahkah mereka? Terjebak Cinta terlarangkah mereka? Kalau kata Opa Freud (mungkin, mungkiin) superego mereka dikalahkan oleh ID mereka. apa itu Is? hmm..saya mencoba menjelaskannya dalam bahasa yang lebih sederhana yah.
Jadi, Opa Freud (Sigmund Freud, Bapak Psikoanalisa itu loh) merumuskan kepribadian manusia itu terdiri dari tiga unsur, yaitu: id, ego dan superego.
Id sendiri merupakan komponen dasar manusia, termasuk dari perilaku naluriah dan primitif. Id didorong oleh prinsip kesenangan, yang berusaha untuk menuntut kepuasan segera dari semua keinginan dan kebutuhan. Jika kebutuhan ini tidak langsung dipuaskan, hasilnya adalah kecemasan atau ketegangan.
Sedangkan Ego merupakan energi yang mendorong untuk mengikuti prinsip kenyataan. Ego menjalankan fungsi pengendalian agar upaya pemuasan dorongan yang dimunculkan oleh Id itu realistis atau sesuai dengan kenyataan. Gampangannya, Ego ini merupakan ‘jembatan penghubung’ antara id dan superego.
Superego sendiri merupakan gambaran kesadaran akan nilai-nilai dan moral masyarakat yang ditanamkan oleh adat istiadat, agama, orangtua, guru. Agama dan norma sosial termasuk di dalamnya.
Nah dalam kasus cinta terlarang, id-nya si pelaku (bahasanya Is!) berpikir: “aku mau sama dia! aku mau sama wanita itu yang bukan istriku!”
tapi di superego ada kenyataan: dia sudah menikah, orang menikah tidak boleh lagi ‘menginginkan’ orang lain dalam hidup. ya kan? bahkan percerain sendiri (di agama yang saya anut) merupakan tindakan halal yang paling dibenci oleh Allah. itu superegonya.
Di sinilah ego berperan untuk menjadi jembatan penghubung antara yang id inginkan dengan superego yang ada di luarnya.
Nah cinta terlarang bisa terjadi karena interaksi ketiganya: id, ego dan superego.
Cinta terlarang terjadi karena interaksi kompleks ketiganya. apa yang id inginkan merupakan naluri dasar, apa yang ada di superego merupakan nilai yang ditanamkan dan kemudian reaksi apa yang ego keluarkan merupakan suatu proses yang tidak mudah. ada banyak pertimbangan yang ego lakukan.
jadi, cinta terlarang yang terjadi di sekitar kita bisa dengan mudah kita judge sebagai perbuatan yang ‘hiiiih’ banget, tapi merupakan tindakan kompleks dari serangkaian unsur kepribadian (yang kalau dijelaskan bisa jadi beberapa SKS. hahahaha). saya gak bilang cinta terlarang itu jahat atau baik (nyari amaaan! hahaha), karena yah itu tadi: KOMPLEKS. harus dilihat sebabnya, alasannya, bagaimana ia dulu dibesarkan, bagaimana pola asuh, bagaimana… ah sudahlah. terlalu banyak yang saya tuliskan malam ini.
***
Cinta tidak salah. Mungkin waktunya yang salah
see u next post!
PS: AIS SIH NULIS APAAAH INIIIIH?!?!