They do what they see

Good Day, Teman-teman

Saya punya bahan untuk menulis di blog ini lagi akhirnya. Setelah bertransformasi dari mbak-mbak galau mencari katak untuk dicium agar berubah jadi pangeran, blog ini akan coba saya ubah menjadi lebih ke blog ’emak-emak bekerja’. Hahahahahahaha. Mari kita coba,

Kali ini saya akan membahas mengenai apa yang terjadi di rumah semalem. Jadi, saya di posisi sudah akan tidur, begitu juga dengan si sulung dan si bungsu. Video call Ayah adalah salah satu ritual bagi keluarga Long distance macam kami. Jadi, tepat sebelum lampu dimatikan, kami menelpon Mas Suamik.

Pembicaraan berlanjut dari halo pertama sampai ke laporan si sulung mengenai cemilan jajanannya yang direbut dan dimakan habis sama si bungsu. Begini kurang lebih percakapannya :

My number 1 : jadi, ceritanya tuh Aka lagi makan jajan kan. terus Aka mau pipis. jadi Aka taruh jajannya di meja

Mas Suamik : Terus?

My number 1 : Terus pas Aka balik, Nin minta, Aka bilang gak boleh, terus Nin tetep minta.

My number 2 (ngerebut) : Kan mbak bilang boleh

My number 1 : Ya tapi kan aka bilangnya ‘nih ambil’ gitu ‘NIH AMBIL’ (dengan nada merajok)

Mas Suamik : ya kan disuruh mbak

My number 1 : Kan Aka ngambek

Mas Suamik : (ketawa)

Terus saya ngebatin. Ini Anak siapa ya doyan banget ngambek-ngambek gini. Tanpa perlu berpikir berulang-ulang, saya baru inget: TENTU SAJA ANAK SAYA, siapa lagi dalam keluarga kami yang doyan ngambek dan juara kalau ngambek? Inner circle saya pasti udah tahu lah.

Bahkan, BAHKAN … minggu lalu saya left group WA kerjaan dikarenakan ada perkataan salah satu anggota group yang saya rasa menyerang tim saya. Kebayang gak sih? Umur udah gak muda, tapi masih meletup-letup kalau marah. Jadi adegan si sulung ngambek sama si bungsu karena rebutan makanan gak terasa asing bagi saya dan mas suamik. Karena begitulah dalam hubungan kami: ada saya yang tukang ngambek.

Saya harus bersiap akan ada mengganti posisi saya sebagai si tukang nganbek : anak saya yang sulung. Harusya jadi tahu ya apa yang harus dilakukan ketika berhadapan sama si tukang ngambek.

Ya ternyata teori yang menyebutkan : they do what they see benar adanya. Anak-anak akan mengcopy secara sempurna bukan hanya kata-kata kita, bahkan perilaku kita pun ditiru dengan presisi bahkan lebih. Welcome to toddler parenthood journey, Mbak Ais.

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s