well…

another broken heart story. sebenernya saya mau ngelanjutin postingan terakhir kemaren itu. udah ada di draft. dari semalem diketik, tapi ada kejadian siang tadi yang menghancurkan semua rasa saya. bahkan rasa ingin melanjutkan postingan di draft itu.

saya sempet cerita di postingan kemaren yah kalok saya patah hati tahun lalu? dua kali?

di akhir januari ini, ternyata saya harus patah hati lagi. iyah lagi.

rasanya semakin lelah saja mengikuti proses ini. proses jatuh – bangun – jatuh lagi – bangun lagi – lagi2 jatuh – lagi2 bangun. tahukah? saya tahu banget pada akhirnya saya akan bangkit dan mentertawakan part hidup saya yang ini. galau lagi galau lagi. galau melulu. punya kisah romantis kok begini-begini melulu. kalok gak ditinggal nikah, diselingkuhin, gak diseriusin, atau dikhianati komitmennya.

pernah denger gak apa yang tidak membuatmu mati akan membuatmu lebih kuat. tapi … seperti yang kita ketahui bersama…segala macam teori tidak akan berlaku jika kita membicarakan perasaan anak cucu Adam. bukan begitu?

termasuk teori apa-yang-tidak-membuatmu-mati-akan-membuatmu-menjadi-lebih-kuat tidak berlaku untuk patah hati. serius.

nyatanya saya garuk-garuk tembok juga kali ini. nyatanya saya mewek juga walau udah patah hati tiga kali dalam setahun terakhir. nyatanya saya masih ngetwit galau. masih dengerin lagu-lagu galau. masih…yah masih gitu deh.

hei kamu, iyah kamu yang sudah meyakini aku bahwa aku wanita yang hebat. terimakasih untuk persinggahanmu dalam hidupku. kamu pria yang baik. maaf aku sudah melewatkan kesempatan yang pernah ada antara kau dan aku untuk menjadi kita. seperti yang kamu yakinkan kepadaku dan aku percaya itu, aku adalah gadis yang hebat dari caraku memperlakukanmu, dan aku akan jadi pasangan yang hebat.

kadang yang dibutuhkan untuk healing a broken heart itu sesuatu yang klise. seperti Januari-nya Glen. Seperti magnum Almond. atau curhatan panjang kali lebar dengan seorang sahabat. atau nostalgia dengan membaca tulisan-tulisan lalu. atau rencana berakhir pekan dengan sahabat-sahabat. atau dengan menuliskan ini semua di sini.

yang terluka hanya hati. bukan akal sehat maupun logika. masih ada satu laporan perjalanan yang harus dibuat. jadi, ke arah mana kita melangkah sudah paham, kan?

goodbye

9 thoughts on “well…

  1. turut berduka cita, tapi sip lah pas baca kalimat terakhirny udah siap-siap lari lagi hehe..
    wis cerita perjalanannya dibikin aja, patah hati ke chochoklik aja banyak coklat :mrgreen:

  2. Aih ini toh postingan ais di pontianak.

    ya udah. nikmatin pekerjaan aja is. sampai lupa sama cowok dan seketika dia datang aja sampai bukan lagi kita yang mrnanti. tapi melilih mau apa gak kita sama dia. 😉

  3. aaak.. baru baca postingan iniih..
    tapi setiap perpisahan itu merupakan awal dari pertemuan yang lain..
    yakin deh tar mbak ais ketemu orang yang lebih baik yang akan membuat ais melupakan patah hati-patah hati yang pernah dialami

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s