bukan, ini bukan trayek bis malam. ini rute perjalanan saya longweekend kemaren, as ada hari tukang jagal berjaya kemaren (hahahahaha…)
ada tiga kota, tiga cerita, beberapa pelajaran… dan satu pertemuan dengan seseorang yang tak terduga.. yang bikin minggu saya menjadi kelabu.
###
Jogja – Purwokerto
Ini kisah yang pertama. kamis, seminggu yang lalu saya berangkat dari terminal bis Umbul harjo, jogjakarta bersama adik saya yang paling ganteng itu. nah .. pas kita nyampe … udah agak – agak curiga nih pas menginjakkan kaki pertama kali di terminal itu. Kenapa? Soalnya sepi. sepi. dan terlalu sepi untuk sebuah terminal. dan, benar saja.. setibanya saya dan si ganteng di tempat (biasanya) bis ke purwokerto nge tem… saya dan si ganteng shock. yah gak shock2 banget sih, tapi itu beneran rame bangeet.
dan, ada sedikir pelajaran yang saya ambil waktu lagi nunggu bis itu. nama pelajarannya provokasi. jadi, saat lagi menunggu bisa bersama beberapa calon pemudik itu, ada sebuah bis lewat dengan judul trayek “jogaj – purwokerto”. dan tanpa aba – aba, segerombolan orang yang tampak pendiam dan baik – baik saja, mendadak brutal berlarian mengejar bis, tanpa ada satu pun komando yang memberi tahu bahwa bis itu lah yang sedang kami tunggu. dan kamu tahu? saya menjadi satu di antara orang – orang brutal itu.
padahal, bis itu tidak ‘narik’. jadilah kami gondok dan kecewa karena sudah berlarian ngejar bis, dan bis itu ternyaata hanya ‘numpang lewat’. mau marah, sama siapa? gak ada yang meng komandoi kami. jadi yah sudah, mesem2, ngos2an, dan sebagainya.
itu jadi pelajaran.
kenapa?
karena, terkadang… info yang tidak pasti itu bisa menyesatkan, sedangkan info yang pasti datang terlambat, padahal reaksi sudah dikeluarkan..
ouh, Life….
###
tiba di purwokerto pukul 12.00 malam, dari terminal … saya dan si ganteng naik taksi ke rumah. sampai di rumah, kami tertidur dengan damai, sampai pukul 04.00 mamah dan bapak datang dari jakarta. tertidur sebentar lagi, dan dengan sedikit huru – hara .. innova bapak berangkat menuju GOR satria, tempat kami sholat I’ed pukul 06.00
dan, kecewalah kami di sana, karena sholat I’ed nya sangat amat tidak … *tidak mnemukan kata – kata* sang imam tidak melakukan takbir 5 kali saat raka’at kedua. dan tidak ada sujud sahwi sesudahnya.
astaghfirullah,
apa yang mau dikata?
kami hanya makmum… dan semua orang satu lapangan hanya terdiam saja. saya ini perempuan, berada di puluhan baris di belakang imam.
pemimpin itu juga manusia, jadi terkadang kita lupa kalau pemimpin itu bisa punya kesalahan…
setelah itu, ada pertemuan dengan someone from outer space (yeaks… Alien?) bahasanya Opa Bandura itu.. chance ancounters, alias pertemuan yang kebetulan, dan merupakan bagian dari fortuitous events alias kejadian yang tak terduga.
bertemu dengan dia… hmph.. membuat ingatan saya melayang ke tujuh tahun lalu, saat kami baru saling mengenal, masih mengenakan seragam abu – abu. haaah.. pertemuan yang alhamdulillah, tidak membuat saya deg – deg an.
ah sudahlah, jangan membahas pertemuan itu lagi. sudah menjadi hal yang tidak penting juga bagi saya.
dan, hari ini di tutup dengan hap** p*pp* – ria, alias karokean selama dua jam bersama djafar’s family. horeee…. saya bisa puas2in ndangdutan sama mamah saya. hahahahahahaha…

###
to be continued…
###
kamu tahu? betapa saya merasakan bhwa mampu menulis itu menjadi sangat berharga. Karena, dari hari kemarin, saya mengalami suatu ketakutan yang berubah menjadi nyata : saya mengalami kesulitan menulis. sungguh. postingan ini saja, sudah saya buat selama dua setengah jam. dan, saya kecewa…
saya merasa mulai kehilangan kemampuan saya ini.
hiks.
sepi menjadi kawan ku saat ini,
kawanku yang dahulu membantuku mengungkapkan perasaanku di atas sebuah kertas,
namun saat ia kini berada bersamaku, memelukku,
aku sama sekali tidak mampu mengeluarkan gelisahku..
wahai kata – kata…
di mana kau pergi?!?!